Jadi, Mengapa Kita Tidak Membaca? 

Membaca. Apa yang muncul dalam benak kita saat mendengar kata ini? Kegiatan yang menyenangkan, mungkin. Atau malah sebaliknya, hobi yang membosanka bahkan yang lebih ekstrem lagi dianggap sebagai kegiatan yang hanya membuang-buang waktu saja, mungkin juga. sebagian orang mungkin menganut gambaran pertama . sebaliknya, ada sebagian yang lain yang menganut gambaran kedua, bahkan mungkin bagian yang lebih besar untuk masyarkat kita. lebih berkarab diri dengan gadget daripada buku. Hingga wajar kiranya jika Indonesia menempati urutan hampir paling belakang dalam daftar-daftarnegara dengan minat baca tertinggi. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Sedangkan menurut data dari Perpustakaan dan Kearsipan Indonesia pada tahun 2007 ,mina baca masyarakat kita berada di urutan 60 dari 61 Negara asia tenggara. hal ini berati Indonesia berada di bawah thailanf yang berada di uratan 59 padahal di bandingkan Thailand dari segi faslitas indonesia masihlah lebih baik. Hal ini tentu saja memprihatinkan mengingat usaha penerbitan buku mengalami peningkatan yang signifikan sementara minat dan daya baca masyarakatnya masih sangat rendah.
Padahal sebuah Negara disebut maju dan berkembang kalau penduduknya atau masyarakatnya mempunyai minat baca yang tinggi. Dengan kata lain kemajuan suatu Negara tidak hanya bisa diukur dari pertumbuhan ekonominya tapi juga bisa dilihat dari minat baca masyarakatnya. Telah banyak usaha-usaha yang digalakkan pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat kita mulai dari diadakannya workshop, seminar, bahakan perpustakaan yang semakin dekat dengan pintu rumah harus jauh-jauh melangkahkan kaki ke pusat kota. Namun akhirnya, peningkatan minat baca hanya akan tetap menjadi sebuah topik populer saja tanpa adanya hasil yang signifikan dari usaha-usaha itu.

 Bahkan untuk kalangan pelajar yang harusnya menjadi konsumen buku paling lahap. Membaca buku hanyadijadikan sandingan seupama lauk tambahan dalam kehidupan pendidikan mereka. Mereka membaca karena adanya sebuah kewajiban yang mengharuskan. Misalnya mendapat tugas dari guru. Padahal membaca adalah kegiatan dengan segudang manfaat selain sebagai jendala dunia. dan tidak dapat dipungkiri juga dengan membaca tentu akan meningkatkan sumber daya manusia suatu negara sehingga negara yang bersangkutan akan mempunyai banyak penduduk yang cerdas dan memiliki wawasan luas. Bila sudah demikian untuk meraih kemajuan bangsa tentu bukan merupakan sesuatu yang mustahil. Nah, inilah beberapa penyebab yang membuat Minat baca di masyarakat rendah

Lingkungan

kita hidup di lingkungan dimana membeli atau mengoleksi buku dianggap membuang-buang uang saja atau dengan kata lain tidak berguna. para orang tua lebih mendukung anaknya untuk mengupgrade gadget yang mereka punya dari pada memotivasi mereka untuk membeli buku, yang lebih parah beberapa dari orang tua bahkan memarahi atau melarang anak mereka untuk membeli buku karena dianggap menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak berguna. 

jika keluarga saja tidak mendukung anaknya untuk lebih dekat dengan buku maka darimana benih-benih minat baca akan tumbuh?

Sistem pendidikan

Sistem pendidikan bangsa kita, sayangnya, juga masih tidak bisa memberi motivasi pada anak didik untuk lebih dekat dengan buku. Pemerintah lebih memilih repot dengan hal-hal administrasi sekolah daripada kualitas pelaku pendidikan yang entah itu Guru ataupun murid. Sebagian besar guru hari ini hanya karena sudah menjadi Guru merasa cukup dengan ilmu yang mereka punya sehingga tidak repot-repot untuk menambah pengetahuan mereka dengan membaca. 

Parahnya lagi ada beberapa guru yang saya temui , mereka memarahi murid-muridnya hanya karena para murid itu membaca buku yangtelah di sediakan oleh sekolah dengan alasan takut rusak atau kotor. 

Budaya

Nenek moyang kita memang tak mewariskan budaya membaca tetapi bercerita. Oleh karena itu sejak dahulu kita lebih terbiasa untuk mendapatkan pengetahuan tentang kearifan lokal melalui cerita atau verbal seperti adat-istiadat, dongeng, legenda, sopan santun, dan lain-lain. Inilah sebabnya para orangtua selayaknya menumbuhkan Minat baca sedini mungkin kepada buah hatinya

Sarana

Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca masyarakat kita adalah fasilitas yang kurang mendukung baik itu dari lingkungan keluarga maupun pemerintah itu sendiri. Sekali lagi, linkungan keluarga masyarakat kita lbih akrab dengan segala macam gadet dan sosial media daridpa buku. Padahal keluarga adalah lingkungan sosial pertama bagi seorang anak. Jika bibit minat membaca tidak ditananmkan sedari kecil bagaiamna seorang anak akan menjadi generasi yang melek membaca. 

Selain keluarga, sekolah harusnya menjadi sarana anak untuk bisa lebih akrab dengan buku. Tapi sampai sekarang masih ada sekolah-sekolah yang bahkan tidak mempunyai perpustakaan, dan kalaupun ada sifatnya stagnasi  dan tidak berkembang karena kesulitan dana. 

Diri Sendiri

Selain faktor luar yang menjadikan kita menjauh dari buku dan membaca ada faktor yang lebih penting, yaitu diri sendiri. Niat dan motivasi dari kita sendiri, Jika di dalam diri sendiri saja kita tidak memiliki ketertarikan dalam membaca maka jangankan membaca buku, menyentuh atau mendengar judul buku saja mungkin rasanya sudah malas dan mengantuk. 

Beberapa orang yang saya tanyai tentang mengapa mereka tidak suka membaca rata-rata menjawab dengan jawaban yang hampir sama; malas, tidak punya waktu, sibuk. Sesibuk apakah kita sampai tidak bisa meluangkan 30-60 menit dari dua puluh empat jam yang kita punya untuk sekedar membuka barang satu dua halaman buku saja. Padahal, kalau kita sudah menanamkan dalam diri kita bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik dan menyenangkan, pasti kita akan lebih mudah membaca buku-buku. baik itu buku novel ataupun buku pelajaran. Karena sesungguhnya semuanya akan kembali lagi kepada diri sendiri, apakah kita memiliki niat untuk membaca atau tidak. Karena jika sudah tidak memiliki niat, pasti juga sudah tidak berminat

#membaca#menyenangkan#tidak

Tinggalkan komentar